Backlink yang kita miliki pada awal membangun sebuah blog memang sedikit. Saya sendiri biasanya mencari backlink setelah punya sekitar 10 postingan (artikel pilar), karena dengan jumlah tersebut selain sudah cukup untuk membangun internal link, juga saya anggap layak untuk mendaftar ke berbagai web dan blog direktori serta mengirimkan beberapa artikel unggulan ke artikel direktori.
Jika langkah-langkah awal dilakukan sesuai prosedur, misalnya Anda sudah melakukan riset keyword secara benar. Kemudian menyusun keyword turunan dengan skema piramid sesuai dengan tingkat kompetitor dan melakukan posting sesuai urutan agar internal link-nya bisa terjalin dengan sistematis. Tidak lupa pula mentarget setiap posting sebanyak minimum 300 kata yang didalamnya tersebar keyword secara merata sebanyak sekitar 3 persen. Sementara secara rutin Anda melakukan posting setiap hari, paling banyak 3 postingan.
Maka dalam jangka waktu sekitar dua minggu, tanpa backlink, pagerank blog Anda yang semula berstatus n/a dengan sendirinya akan berubah menjadi 0/10. Hal ini saya alami beberapa kali, kadang-kadang saya bertanya apakah dari n/a ke 0/10 tidak melalui perangkingan google ? Ini berlaku untuk CMS blogspot dan wordpress. Ada cacatan tambahan yang mungkin perlu diketahui, jika kita menggunakan blogspot gratisan justru untuk memperoleh pagerank bisa dilakukan dengan mudah.
Salah satu blog gratisan saya yang menggunakan Blogspot (hp-indo.blogspot.com), sedianya saya siapkan untuk blog dummy secara tak sengaja tiba-tiba naik ke PR2. Lebih dari 50 persen keywordnya berada di halaman satu Google.co.id (Sekarang PR-nya turun menjadi 1, akibat beberapa bulan tidak pernah diupdate ).
Sedangkan keyword-keyword blog utama yang sedianya saya gunakan untuk bisnis affiliasi dengan pasar USA ternyata mogok di antara halaman 2 sampai 5. Hal ini sempat membuat saya frustrasi sampai saya sadari bahwa di sana tingkat kompetisinya sangat tinggi. Link affiliasinya bahkan belum sempat saya pasang.
Berdasarkan perkiraan tersebut, untuk setiap halaman atau postingan dalam blog itu (misalnya: http://www.domain.com/alamat halaman ybs) saya carikan backlink dalam berbagai cara. Diantaranya, mendaftarkannya pada iklan gratisan, memberi komentar pada situs yang dofollow, memasang linknya pada dummy blog atau mendaftarkanya pada blog direktori (yang terakhir ini sulit diterima, karena mereka meminta URL domain utama.).
Dasar saya masih bermental instan, satu sampai dua hari, bahkan saya sabarkan diri untuk menunggu sampai seminggu untuk menchek hasilnya. Ternyata hasilnya nol besar ! Saya chek dengan beberapa backlink checker, hanya dua backlink yang nongol. Pokoknya tak sebanding dengan susah payah yang telah dialami. Secara kebetulan, blog saya yang lain berbahasa Indonesia tiba-tiba kebanjiran pengunjung. Akibatnya, saya jadi mengasyiki dan fokus hanya pada blog tersebut.
Sampai pada suatu saat secara iseng saya ketikkan keyword dari blog yang pernah dengan gencar saya carikan backlink beberapa bulan yang lalu. Hasilnya di luar dugaan, dari 28 keyword yang saya jadikan judul postingan - 20 keyword menduduki halaman pertama di Google.com. Pageranknya pun dari 0/10, kini naik 1/10. Padahal seluruh postingan dalam blog tersebut hanya berjumlah 28 plus About Me.
Jadi, saya punya kesimpulan baru - bahwa backlink yang kita cari dan peroleh tidak secara langsung bisa berfungsi menjadi link balik pada blog kita. Selain itu perangkingan Google (update pagerank) dilakukan secara berkala setiap empat bulan, dan algoritmanya pun dapat berubah setiap tahun.
Menanamkan backlink pada blog kita mirip dengan menanam benih tanaman, perlu kesabaran untuk menunggu hasilnya. Secara teknis yang diperlukan adalah mencari benih yang baik dan menanamkannya dengan cara yang benar. Evaluasinya baru bisa dilakukan sekitar tiga atau empat bulan kemudian. Jika hasilnya tidak sesuai harapan, berarti perlu dilakukan teknik yang lebih relevan dan dievaluasi lagi empat bulan kemudian. Semua proses itu bisa dilakukan jika kita punya cukup kesabaran dan ketekunan.
Jika langkah-langkah awal dilakukan sesuai prosedur, misalnya Anda sudah melakukan riset keyword secara benar. Kemudian menyusun keyword turunan dengan skema piramid sesuai dengan tingkat kompetitor dan melakukan posting sesuai urutan agar internal link-nya bisa terjalin dengan sistematis. Tidak lupa pula mentarget setiap posting sebanyak minimum 300 kata yang didalamnya tersebar keyword secara merata sebanyak sekitar 3 persen. Sementara secara rutin Anda melakukan posting setiap hari, paling banyak 3 postingan.
Maka dalam jangka waktu sekitar dua minggu, tanpa backlink, pagerank blog Anda yang semula berstatus n/a dengan sendirinya akan berubah menjadi 0/10. Hal ini saya alami beberapa kali, kadang-kadang saya bertanya apakah dari n/a ke 0/10 tidak melalui perangkingan google ? Ini berlaku untuk CMS blogspot dan wordpress. Ada cacatan tambahan yang mungkin perlu diketahui, jika kita menggunakan blogspot gratisan justru untuk memperoleh pagerank bisa dilakukan dengan mudah.
Salah satu blog gratisan saya yang menggunakan Blogspot (hp-indo.blogspot.com), sedianya saya siapkan untuk blog dummy secara tak sengaja tiba-tiba naik ke PR2. Lebih dari 50 persen keywordnya berada di halaman satu Google.co.id (Sekarang PR-nya turun menjadi 1, akibat beberapa bulan tidak pernah diupdate ).
Sedangkan keyword-keyword blog utama yang sedianya saya gunakan untuk bisnis affiliasi dengan pasar USA ternyata mogok di antara halaman 2 sampai 5. Hal ini sempat membuat saya frustrasi sampai saya sadari bahwa di sana tingkat kompetisinya sangat tinggi. Link affiliasinya bahkan belum sempat saya pasang.
Berdasarkan perkiraan tersebut, untuk setiap halaman atau postingan dalam blog itu (misalnya: http://www.domain.com/alamat halaman ybs) saya carikan backlink dalam berbagai cara. Diantaranya, mendaftarkannya pada iklan gratisan, memberi komentar pada situs yang dofollow, memasang linknya pada dummy blog atau mendaftarkanya pada blog direktori (yang terakhir ini sulit diterima, karena mereka meminta URL domain utama.).
Dasar saya masih bermental instan, satu sampai dua hari, bahkan saya sabarkan diri untuk menunggu sampai seminggu untuk menchek hasilnya. Ternyata hasilnya nol besar ! Saya chek dengan beberapa backlink checker, hanya dua backlink yang nongol. Pokoknya tak sebanding dengan susah payah yang telah dialami. Secara kebetulan, blog saya yang lain berbahasa Indonesia tiba-tiba kebanjiran pengunjung. Akibatnya, saya jadi mengasyiki dan fokus hanya pada blog tersebut.
Sampai pada suatu saat secara iseng saya ketikkan keyword dari blog yang pernah dengan gencar saya carikan backlink beberapa bulan yang lalu. Hasilnya di luar dugaan, dari 28 keyword yang saya jadikan judul postingan - 20 keyword menduduki halaman pertama di Google.com. Pageranknya pun dari 0/10, kini naik 1/10. Padahal seluruh postingan dalam blog tersebut hanya berjumlah 28 plus About Me.
Jadi, saya punya kesimpulan baru - bahwa backlink yang kita cari dan peroleh tidak secara langsung bisa berfungsi menjadi link balik pada blog kita. Selain itu perangkingan Google (update pagerank) dilakukan secara berkala setiap empat bulan, dan algoritmanya pun dapat berubah setiap tahun.
Menanamkan backlink pada blog kita mirip dengan menanam benih tanaman, perlu kesabaran untuk menunggu hasilnya. Secara teknis yang diperlukan adalah mencari benih yang baik dan menanamkannya dengan cara yang benar. Evaluasinya baru bisa dilakukan sekitar tiga atau empat bulan kemudian. Jika hasilnya tidak sesuai harapan, berarti perlu dilakukan teknik yang lebih relevan dan dievaluasi lagi empat bulan kemudian. Semua proses itu bisa dilakukan jika kita punya cukup kesabaran dan ketekunan.
0 komentar:
Post a Comment
Untuk menjaga kredibilitas dan kesehatan blog, kami akan menghapus komentar-komentar yang :
1. Memasang link-link aktif.
2. Terlalu pendek dan tidak sesuai topik bahasan.
3. Menyebabkan terjadinya broken-link
4. Bersifat promosi produk